Pengertian Animasi
Animasi berasal dari bahas Inggris, animate
yang berarti menghidupkan, memberi jiwa, dan menggerakkan benda mati.
Animasi diartikan seba-gai proses membuat obyek yang asalnya suatu benda
mati secara berurutan dalam posisi yang berbeda seolaholah menjadi
hidup. Animasi terdiri serangkaian gambar yang dibuat secara berurutan
berulang-ulang, kemudian dimainkan mengha-silkan ilusi gerakan. Ada
beberapa cara dalam memainkan animasi, yaitu menggambar secara berurutan
di flipbook, jumlahnya mendekati sebu-ah buku yang siap dijilid,
kemudian tiap halaman dibolak-balik dengan cepat menggunakan ibu jari.
Selan-jutnya satu persatu gambar difoto/ direkam, atau discan ke dalam komputer dan ditata menjadi film, barulah bisa dinikmati untuk dilihat.
Kalau kita sekarang bisa menik-mati film animasi, karena berkat Paul Roget, orang Perancis yang menemukan thaumatrope
yaitu semacam alat berupa piringan bundar dengan tali di kedua
sisi-nya. Satu permukaannya ber-gambar burung, sisi sebaliknya bergambar
sangkar burung. Kalau piringan itu diputar miring akan tampak
seolah-olah gambar bu-rung yang berada di dalam sangkar. Animasi dulunya
sangat sederhana, namun sekarang telah berkembang menjadi beberapa
jenis, yaitu animasi dua dimensi (2D), animasi tiga dimensi (3D), dan
animasi clay.
Paling akrab dengan kita mungkin animasi (2D), atau yang biasa disebut film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata cartoon, artinya gambar yang lucu. Memang film kartun ini kebanyakan film yang lucu. Sehari-hari kita bisa melihatnya di TV, mulai dari Looney Tunes sampai Scooby Doo. Atau menonton di bioskop, seperti Doraemon Legenda Raja Matahari, The Lion King, yang sudah dulu diputar beberapa tahun lalu, dan Brother Bear di putar tahun 2003.
Kalau beberapa waktu yang lalu kita sempat tergila-gila dengan film Finding Nemo, inilah contoh film animasi yang disebut animasi 3D atau computer generated image
(CGI). CGI menghasilkanfilm animasi yang gambarnya benar-benar hidup
dan tiga dimensi, tak sekedar datar. Salah satu studio CGI yang terbesar
adalah Pixar yang berlokasi di Emeryville, California. Selain Finding Nemo, Pixar juga memproduksi Monsters.Inc, Toy Story, Toy Story 2, dan A Bugs Life. Film-film ini sangat detail dan bagus gambarnya. Toy Story ini merupakan film animasi panjang pertama yang menggunakan 100 persen animasi computer.
Paling jarang kita dengar dan jumpai adalah animasi clay. Padahal,
ini sebetulnya bukan teknik baru. Bah-kan boleh dibilang “nenek
moyangnya animasi” karena animasi pertama ya dalam bentuk clay ini. Meski nama-nya clay (tanah liat), yang diapakai bukan tanah liat biasa. Animasi clay memakai plasticine, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan tahun 1897.
Tokoh-tokoh dalam animasi clay dibuat dengan memakai rangka khususuntuk kerangka tubuhnya. Lalu, kerangka ini ditutup dengan plasticine
sesuai bentuk tokoh yang ingin dibuat. Bagian-bagian tubuh kerangka
ini, seperti kepala, tangan, kaki, bisa dilepas dan dipasang lagi.
Setelah tokoh-tokohnya siap, lalu difoto gerakan per gerakan. Baru setelah itu, fotofoto tersebut digabung menjadi gambar yang bisa bergerak, seperti yang kita tonton di film. Karena itulah animasi clay ini termasuk salah satu jenis stop-motion picture.
Film animasi clay pertama diliris bulan Februari 1908 berjudul A Sculptor’s Welsh Rarebit Nightmare. Kalau masih susah membayangkan seperti apa animasi clay ini, tonton saja film Bob the Builder di TV, Wallace and Gromit, atau Chiken Run. Itu bebrapa contoh film animasi clay.
Film-film
di atas kebanyakan meru-pakan produksi Amerika. Namun, Jepang pun tak
kalah dalam soal animasi, Jepang banyak sekali mem-produksi anime, sebutan khusus untuk film animasi Jepang. Kita pasti pernah menonoton anime di televisi.
Berbeda dengan animasi Amerika, tidak semua anime ditujukan untuk anak-anak. Banyak anime
yang hanya pantas ditonton orang dewasa. Jadi, memang kita harus
pilihpilih mana yang sesuai dengan usia kita kalau mau menonton.
Bicara tentang anime, ada tokoh yang legendaris, yaitu Dr. Osamu Tezuka. Beliau yang menciptakan Tetsuwan Atom, atau yang lebih dikenal dengan Astro Boy, yang ditayangkan di televisi. Astro Boy memikat banyak pennonton. Sejak itulah banyak muncul studio anime, dan perkem-bangan anime di Jepang meningkat pesat.
Seperti
film animasi Amerika atau Eropa, anime juga terdiri dari beberapa
jenis. Tapi, yang mem-bedakan bukan cara pembuatannya, melainkan
formatnya, Anime terdiri dari serial televisi, Original Video Animation
(OVA), dan film bioskop. Serial televisi contohnya Dr. Rin, Doraemon, dan Hamtaro.
Kalau film bioskop ada Spirited Away,
produksi Studio Ghibli, yang menyabet penghargaan. Studio Ghibli ini
seperti Disneynya Jepang. Ghibli memproduksi film-film bagus yang bisa
ditonton oleh segala usia, seperti My Neighbors Totoro, Kiki’s Delivery Service, dan Kaze No Tani No Nausicaa.
Original Video Animation
adalah animasi yang beredar dalam bentuk video, dan ceritanya tidak
sama dengan anime yang jadi serial televisi. Biasanya berupa cerita
tambahan dari serial yang diputar di televisi.
Bagaimana
dengan perkembangan animasi di Indonesia sendiri? Pada tahun 1980-an
ada film animasi produksi Indonesia yang jadi serial televisi. Judulnya
Si Huma yang menajdi favorit anak-anak pada masa itu. Sekarang ini
animasi mulai berkembang di Indonesia, terbukti dengan mulai banyaknya
studio-studio animasi, seperti yang dikata-kan Wahyu Aditya, animator
dari Studio Demi Kamu.
Sebagian
besar studio-studio di Indonesia memproduksi animasi 3D alias CGI
karena cara pembuatannya lebih mudah. Hanya bermodal kom-puter, dan
tidak harus memiliki keahlian menggambar. Sedangkan animasi clay sama sekali belum ada di Indonesia karena peralatannya mahal sekali dan pembuatannya lebih rumit daripada animasi 2D maupun 3D.
Bila
kita menengok hasil budaya kita berupa wayang purwa dan wayang golek
merupakan contoh bentuk animasi tertua di dunia. Bahkan ketika teknologi
elektronik dan kom-puter ditemukan, pertunjukan wayang tersebut telah
memenuhi semua elemen animasi seperti layar, gambar bergerak, dialog,
dan ilustrasi musik.
0 komentar:
Posting Komentar