Garis
Garis
merupakan titik yang bergerak akan membentuk garis. Garis mem-punyai
panjang tanpa lebar yang mempunyai kedudukan dan arah. Garis merupakan
sisi atau batas dari suatu benda, masa, warna, bidang, maupun ruang.
Garis
merupakan unsur penting dalam desain yang mempunyai arti dan
melambangkan sesuatu. Kadang kita menjumpai garis tidak mengung-kapkan
gagasan sebagaimana yang kita kehendaki. Hal ini dikarenakan oleh
masalah ilusi optik yang tidak terkendali yang mempengaruhi reka obyek
(Gambar: 4.2), seperti:
· “Garis” merupakan hasil goresan dengan benda runcing, dengan kata lain menggabungkan satu “titik” ke “titik” lain.
· “Garis” merupakan menggabung-an atau penyatuan dua “titik” yang mempunyai jarak yang berbeda.
· “Garis”
bisa diciptakan dengan tegas dan spontan, sesuai de-ngan maksud “garis”
yang di-tampilkan. “Garis” tegas bisa diciptakan dengan cara membuat
“garis” dengan alat Bantu seperti penggaris, jangka, atau
benda yang dipakai untuk membuat/ menghadirkan “garis”. “Garis” spontan
merupakan “garis” yang dihadirkan dengan cara menggo-reskan benda
runcing tanpa menggunakan alat Bantu, yaitu dengan tangan langsung.
· “Garis”
nyata dan semu. “Garis” nyata dihadirkan dengan cara menggaris pada
bidang tertentu, tetapi “Garis” semu hadirnya tanpa menggunakan “garis”
seca-ra sesungguhnya, atau terjadinya perpaduan warna yang berbeda,
pengulangan bentuk yang berde-katan, adanya bayangan dari sebuah cahaya.
· “Garis” bila mempunyai berukuran beda pada sisi kedua ujungnya, akan mengajak mata memandang dari arah kecil ke yang besar.
· Bila
“Garis” terjadi adanya pengu-langan yang mempunyai jarak yang teratur
akan menghasilkan kesan adanya gerak pada garis tersebut.
· “Garis”
akan hadir tanpa sengaja bila kita menampilkan warna yang beda, yang
disebabkan oleh penyusunan warna yang beda seakan ada “garis”.
· “Garis”
bisa ditampilkan karena terjadi gerakan dari satu tempat ke tempat
lain, atau arah satu ke arah lain, sehingga seakan terjadi adanya
“garis”, seperti gerakan cepat yang sering digambar pada komik.
· “Garis” juga bisa hadir dikare-nakan tekstur yang beda, yaitu tekstur yang padat berdampingan dengan tekstur yang jarang.
a. Garis Linier (garis nyata)
Garis yang dihasilkan melalui go-resan tangan manusia, bisa berwujud tapi tidak berbentuk.
§ Garis
Geometrik; yaitu garis yang dibuat goresan tangan manusia dengan
menggunakan alat bantu, seperti penggaris, jangka, atau sejenisnya yang
menggambarkan sifat tepat, jelas, dan pasti (Gambar: 4.3)
§ Garis
kalianimasi; yaitu garis yang dibuat goresan tangan manusia tanpa
menggunakan alat bantu yang sifatnya spontan, bebas, berkombinasi, dan
berkarakter mandiri atau mempribadi (Gambar: 4.4)
b. Garis Semu
Garis
yang timbul dari kesan yang kita tangkap. Garis yang secara nyata
sebenarnya dilihat tidak ada, namun kehadirannya atau keadaannya bisa
dirasakan dengan perasaan hati.
§ Garis
Struktural; kesan garis yang kita tangkap dari batasan antara bentuk
dengan ruang, antara bi-dang dengan bidang lain, atau pemisahan antara
warna (Gambar: 4.5).
§ Garis
Pengikat; kesan garis yang kita tangkap antar alur perpindahan suatu
masa dari unsur ke unsur lain. Garis ini bisa kita ditangkap melalui
perasaan dalam hati yang terjadi adanya gerakan atau pengulangan gerak
yang cepat suatu obyek.
Garis
dalam penerapannya di da-lam animasi komunikasi dapat diartikan sesuai
dengan gejala yang ada atau terjadi adanya suatu kejadian yang ada dalam
kehidupan disekeliling kita.
Tampilnya
berbagai garis, misalnya garis vertikal, horisontal, diagonal,
lengkung, zig-zag, dan lain-lain yang kesemuanya membuahkan arti sesuai
kejadian kehidupan yang ada, sebagai contoh beberapa garis dibawah :